Sabtu, 14 November 2015



LAPORAN LAPANGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
DI SALAH SATU SMP DI KABUPATEN SERANG

Julhaeni M.M.Pd. & Asep Suarman, M.Pd.

Abstrak
Tulisan ini berisi tentang laporan pelaksanaan pendampingan kurikulum 2013 di satu SMP di Kabupaten Serang. Latar belakang, tujuan pelaksanaan, materi dan sasaran pendampingan disajikan secara berurutan dan diakhiri dengan laporan hasil pelaksanaan dan kendalanya. Kesimpulan tentang pelaksanaan kurikulum 2013 dan rekomendasi yang harus dilakukan menutup tulisan ini.

Keyword: kurikulum 2013, Implementasi, Hasil, Kendala

Latar Belakang
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya, yang diharapkan menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui pendidikan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi sesuai dengan tuntutan tujuan Pendidikan Nasional. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan pemikiran tentang tantangan masa depan,  abad 21 sebagai abad ilmu pengetahuan, knowedge based society. Kompetensi masa depan ini diwujudkan dalam 4 (empat) kompetensi inti dan 8 (delapan) standar Pendidikan Nasional.
Selain itu, ada beberapa pertimbangan dilaksanakannya kurikulum 2013 ini yaitu tantangan internal, eksternal, perubahan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum. Tantangan internal berkaitan dengan realisasi terhadap pencapaian 8 (delapan) standar pendidikan yakni standar isi, proses, kompetensi, sarana dan prasarana, pengelolaan standar pembiayaan dan standar penilaian. Ada beberapa standar yang belum terpenuhi, terutama berkaitan dengan standar pendidik dan tenaga kependidikan dan standar pembiayaan.
Tantangan eksternalnya adalah  adanya harapan dan tuntutan pendidikan pada sekolah ini yang semakin besar; adanya arus informasi dan komunikasi yang tanpa batas, yang mengakibatkan banyak isu yang berkaitan dengan ancaman budaya sekolah, ahlak peserta didik, kebangkitan akan kreasi dan perkembangan pendidikan yang lebih maju dari luar negeri.
Kurikulum 2013 dikembangkan untuk mengubah beberapa pola umum pendidikan saat ini yaitu pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi yang berpusat pada siswa; pola pembelajaran satu arah menjadi  interaktif; pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jenjang; pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran  aktif mencari, pola belajar sendiri menjadi kelompok, pola pembelajaran alat tunggal menjadi multimedia, pola pembelajaran berbasis masal menjadi kebutuhan pelanggan, pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal menajdi ilmu pengatahuan jamak, dan pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Dalam implementasinya kurikulum 2013 dilakukan penguatan dalam tata kelola berbagai hal diantaranya tata kerja guru yang bersifat individual di ubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif, penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen Kepala Sekolah sebagi pemimpin kependidikan, penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
Pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 mempunyai tujuan umum dan khusus. Tujuan umumnya adalah untuk menjamin terlaksananya implementasi kurikulum 2013 secara efektif dan efesien di SMPN Ini. Sedangkan tujuan khususnya adalah memberikan fasilitas dalam implementasi kurikulum 2013, memberikan bantuan konsultasi,monitoring, coaching untuk hal-hal spesifik dalam kelompok dan membantu memberikan solusi dalam penyelesaian permasalahan yang di hadapi pendidik pada saat implementasi kurikulum 2013.
Sasaran pendampingan implementasi kurikulum 2013 adalah guru-guru kelas 7 (tujuh) SMPN Ini  yang telah mengikuti Diklat Implementasi Kurikulum 2013 sebanyak 15 orang.
Hasil akhir yang diharapkan adalah guru-guru dapat menerapkan kurilulum 2013 sesuai dengan konsep pengelolaan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Selain itu, diharapkan tersosilisasinya kurikulum 2013 kepada seluruh warga sekolah  mulai dari rasionalisasi, elemen perubahan kurikulum berdasar SKL, KI dan KD dengan berbagai pendekatan sampai dengan strategi implementasi kurikulum 2013; terimplementasikan kurikulum 2013 sesuai dengan kaidah, prinsip, makna dan prosedur yang tercakup dalam elemen perubahan kurikulum, tersusunnya RPP berdasarkan karakteristik dan tuntutan kurikulum 2013, terciptanya pembelajaran dengan pendekatan dan strategi pembelajaran seperti tuntutan kurikulum dan terlaksananya pendekatan dan strategi penilaian yang tercantum dalam kurikulum 2013


PELAKSANAAN (PENDAMPINGAN) KURIKULUM 2013
Dalam masa persiapan, hal-hal yang dilakukan dalam pendampingan implementasi kurikulum 2013 adalah konsolidasi/koordinasi, penjadwalan dan penyusunan materi pendampingan.
Langkah awal dalam pendampingan kurikulum 2013 adalah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak diantaranya pengawas Pembina, dewan Guru dan pemangku kepentingan lain (komite sekolah). Selanjutnya dilaksanakan sosilisasi kegiatan pendampingan implementasi kurikulum dengan melalui rapat dengan dewan Guru dan Staf TU, komite sekolah dan dengan orang tua / wali murid kelas 7 (tujuh) sambil mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada pelaksanaan implementasi kurikulum 2013. Selanjutnya disusunlah jadwal kegiatan untuk implementasi kurikulum 2013 adalah yang dimulai Bulan Juli 2013.
Jadwal ini disusun meliputi kegiatan koordinasi, pemberian materi dan sosialisai, memberikan bimbingan dalam pembuatan pogram tahunan dan semester, Pemantauan pembuatan program semester, memberikan bimbingan dalam memahami silabus, buku guru dan buku siswa, menganalisis silabus, buku guru dan buku siswa, memberi bimbingan pembuatan RPP, memantau pembuatan RPP, memberikan bimbingan untuk penyusunan rencana penilaian, memantau pembuatan rencana penilaian, sosialisasi kegiatan tindak lanjut kurikulum,  Bimbingan tentang pendekatan semi fisik, bimbingan penilaian autentik, pemantauan persiapan rencana tindak lanjut, pemberian motivasi melalui breefing dan rapat Dinas, menggali kendala berkenaan pelaksanaan kurikulum 2013, menggali respon pendidik dan tenaga kependidikan, memfasilitasi pemecahan masalah, penguatan tentang pelaksanaan kurikulum 2013, melaksanakan observasi terhadap persiapan mengajar dan pelaksanaan pembelajaran dan memberikan layanan dan konsultasi berkenaan dengan implementai kurikulum.
Materi pendampingan yang dilakukan terhadap guru kelas 7 (tujuh) mencakup implementasi konsep kurikulum 2013 yaitu perubahan mindset berkenaan dengan keterbukaan,keyakinan dan penerimaan terhadap kurikulum 2013, rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan saintifik,discovery learning, dan project basded learning dan pelaksanaan penilaian autentik.
Strategi pendampingan yang dilakukan adalah berbentuk tatap muka baik melalui observasi maupun bimbingan personal, diskusi dan tukar informasi baik on line, telpon, sms, atau email dengan guru sasaran. Teknik yang di gunakan adalah layanan konsultasi, penyampaian informasi, modeling, mentoring dan coaching

Pelaksaan pendamingan implementasi kurikulum 2013 ini dilakukan dilakukan pada bulan Agustus dan September dengan kegiatan sebagai berikut:
1.      Pemantauan kesesuaian rencana tindak lanjut Guru dengan kondisi nyata sekolah saat ini.
2.      Memberikan motivasi melalui rapat-rapat dan konsultasi,agar timbul keterbukaan, keyakinan dan penerimaan guru terhadap kurikulum 2013
3.      Menggali berbagai kendala berkenaan dengan konsep kurikulum 2013 dalam penyusunan program pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru.
4.      Menggali berbagai respon pendidik dan tenaga kependidikan serta orang tua berkenaan dengan implementasi kurikulum 2013
5.      Memfasilitasi / pemecahan masalah terkait dengan kendala yang ada.
6.      Memberikan penguatan berkenaan dengan keyakinan dan penerimaan Guru terhadap model program, pelaksaaan dan penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013.
7.      Melakukan observasi pelaksaaan pembelajaran yang dilakukan Guru, bersama Guru inti dan pengawas Pembina.
8.      Memberikan layanan konsultasi, modeling dan coaching  berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan Guru baik secara langsung maupun tidak langsung.

HASIL PELAKSANAAN (PENDAMPINGAN) KURIKULUM 2013
Kegiatan persiapan implementasi kurikulum 2013  di laksanakan pada tahun ajaran baru 2013/2014 yang di mulai Juli 2013 dengan melakukan inventarisasi sarana dan prasarana sekolah dan SDM untuk implementasi kurikulum 2013, berdiskusi dengan pembantu Kepala sekolah dan wakil Kepala Sekolah tentang rencana implementasi kurikulum, menyelenggarakan rapat sosialisasi implementasi kurikulum dengan guru dan seluruh pengawai sekolah dan melakukan rapat sosialisasi dengan komite dan orang tua siswa kelas 7 (tujuh).
Dari berbagai kegiatan tersebut respon terhadap pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 cukup baik. Hal ini ditunjukan dengan rasa optimis guru dan orang tua atas perubahan proses dan hasil pendidikan yang lebih baik.
Pemantauan terhadap rencana sekolah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan breefing, rapat dinas bulanan dan kegiatan MGMP sekolah yang telah di lakukan pada bulan Juli dan Agustus. Hasilnya adalah tersusunnya RKS, RKAS dan RKT yang disesuaikan dengan kurikulum 2013  dan tersusunnya draft kurikulum 2013.
Pemantauan terhadap administrasi guru sasaran dalam hal persiapan mengajar di antaranya adalah pengecekan analisis materi dan silabus, analisis buku guru, analisis buku siswa, program tahunan dan semester, RPP dan program penilaian (ulangan/tes). Hasil pemantauan atas administrasi guru dapat disimpulkan bahwa hanya 7 dari 15 (46%) guru yang menyelesaikan analisis materi dalam silabus; terdapat 8 dari 15 (53%) guru yang melakukan analisis buku guru; hanya 9 dari 15 (60%) guru yang menyelesaikan analisis buku siswa; sedangkan untuk pengerjaan program semester, program tahunan, RPP telah mencapai 100%.
Dalam hal RPP, komponen yang dipantau, seperti yang diatur pada permendiknas Nomor 35 Tahun 2010, mencakup identitas mata pelajaran, perumusan indikator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, model pembelajaran, sekenario pembelajaran dan penilaian. Hasil pemantauan RPP disimpulkan bahwa hanya ada 8 matpel  yang memperoleh nilai 90-98% (amat baik), 5 matpel bernilai 80-88% (baik), 2 matpel bernilai 72 dan 77% (cukup).
Untuk memantau pelaksanaan RPP, observasi pembelajaran di kelas dilakukan. Komponen-komponen yang diamati adalah apersepsi dan motivasi, penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan, penguasaan materi pembelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, penerapan penddikan scientifik, penerapan tematik terpadu, pemanfaatan sumber pembelajaran /media, pelibatan peserta didik dalam pembelajaran, penggunaan bahan yang benar dan tepat  dan penutup pembelajaran. Format penilaian atas pelaksanaan pembelajaran menggunakan format penilaian kinerja seperti pada permendiknas Nomor 35 Tahun 2010. Hasilnya pemantauan disimpulkan bahwa hanya 2 orang guru yang mendapat nilai 90% (40 dari 44, kategori amat baik), 3 orang mendapat nilai 81% (baik), 2 orang mendapat 72% dan 77% (cukup) dan sisanya mendapat nilai kurang. Dari pengamatan sekilas, guru yang bernilai kurang adalah mereka latar belakang pendidikannya tidak sesuai dan mereka yang sudah senior, yang telah terbiasa dengan model pembelajaran ‘tradisional’ dimana guru yang mendominasi.
Selain itu, terdapat 6 komponen yang telah cukup baik dalam implementasikan kurikulum 2013 yaitu penyampaian kompetensi dan tujuan pembelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, penerapan penddikan scientific, pelibatan peserta didik dalam pembelajaran, penggunaan bahan yang benar dan tepat  dan penutup pembelajaran.  Terdapat pula, 4 komponen yang belum terpenuhi dalam proses pembelajaran kurikulum 2013, yaitu apersepsi dan motivasi, penguasaan materi pembelajaran, penerapan tematik terpadu dan pemanfaatan sumber pebelajaran/media. Terdapat 6 komponen yang telah terpenuhi antar 70-100% yakni penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, penerapan penddikan scientific, pelibatan peserta didik dalam pembelajaran, penggunaan bahan yang benar dan tepat dan penutup pembelajaran.
Ketika ditelusuri alasan ketidakterlaksanaan RPP, beberapa guru menyatakan bahwa pelatihan kurikulum tidak tuntas. Materinya kebanyakan berisi workshop. Ketika mereka bertanya kepada fasilitator (pemateri), mereka tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Mereka banyak mendapat pemahaman justru dari diskusi dengan peserta pelatihan lain.
Selanjutnya, dilakukan kegiatan penguatan implementasi kurikulum 2013 melalui MGMP, rapat-rapat Pembina, briefing dan pendampingan oleh pengawas Pembina dan LPMP. Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh sekolah adalah pemberian motivasi melalui rapat-rapat pembinaan yang dilakukan tiap bulan dan briefing guru setiap minggu untuk menggairahkan semangat kerja guru dan pegawai. Dilakukan pula pemberian materi oleh kepala sekolah dan guru inti terhadap materi-materi yang dianggap penting seperti pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Pendampingan oleh pengawas adalah penggalian masalah-masalah yang dihadapi oleh guru sasaran, kemudian didiskusikan bersama sehingga dapat mengurangi beban permasalahan guru sasaran. Sedangkan pendampingan oleh LPMP dilakukan sekali melalui instrument untuk menggali masalah-masalah dan hambatan-hambatan yang di alami oleh guru sasaran.

KENDALA
Dari pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 banyak kendala-kendala yang di hadapi oleh sekolah, guru dan siswa. Kendala yang di hadapi sekolah adalah terbatasnya sarana dan prasarana sekolah sehingga implementasi kurikulum 2013 kurang maksimal, daya dukung pendanaan yang kurang sehingga sulit untuk mengembangkan kreatifitas guru. Kurangnya pemahaman kepala sekolah terhadap penguasaan konsep kurikulum 2013, sehinga mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan dan mengembangkan kurikulum 2013.
Kendala yang di hadapi guru adalah masih adanya beberapa guru yang belum paham tentang implementasi kurikuluim 2013, sehingga belum berbuat banyak. Guru-guru pemula atau honorer masih kesulitan dalam mengembangkan teknik pendekatan, metode yang di tuntut oleh kurikulum 2013. Keterbatasan media dan sumber pelajaran pun membuat guru sulit mengembangkan kreatifitas. Selain itu, tidak semua guru memiliki dan mampu menggunakan TIK sehingga sangat membatasi implementasi kurikulum. Sebagian guru masih belum paham tentang pendekatan semitifik dan penilaian authentic dan adanya buku Guru dan Buku siswa tidak sesuai dengan silabus kurikulum 2013.
Kendala yang dihadapi siswa adalah belum terbiasanya belajar kelompok sehingga ada siswa yang mendominasi dan ada yang kurang peduli. Masih banyak siswa masih pasif dalam mencari tahu, padahal tuntutan kurikulum 2013 adalah siswa aktif mencari. Ini mungkin akibat pembiasaan di SD yang biasa diberitahu. Dan karena terbatasan media yang di tampilkan guru, siswa Nampak kurang antusias dan kurang senang dengan pembelajaran.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kurikulum 2013 di SMPN Ini  telah tersosialisasi kepada seluruh warga sekolah dengan respon yang cukup baik.
Dalam implementasi kurikulum 2013, administrasi pembelajaran guru cukup baik namun masih ada komponen yang kurang mendapat perhatian guru yaitu analisis materi dalam silabus, analisis buku guru dan analisis buku siswa. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya keterampilan dari beberapa orang guru. Dalam RPP, guru telah mempunyainya sesuai dengan karakteristik kurikulum, walaupun RPP tersebut disusun secara kolaboratif.
Dalam hal proses pembelajaran, masih 53% guru sasaran yang telah mengimplementasikan kurikulum 2013, baik strategi maupun pendekatan yang telah di terapkan, dan 47% belum maksimal. Hal ini disebabkan masih lemahnya pemahaman sebagian guru terhadap kurikulum 2013, sehingga mudah terjebak oleh pola kebiasaan lama dengan dominasi guru.
System penilaian autentik belum dapat di pantau secara keseluruhan tetapi penilaian proses sudah mulai diterapkan.
Berdasarkan hal-hal di atas, direkomendasikan bahwa pendampingan implementasi kurikulum 2013 terus dilakukan dan paling tidak harus di pantau dalam kurun waktu satu tahun, sehingga dapat dilihat hasilnya. Penguatan implementasi kurikulum perlu dilakukan kembali oleh pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan terhadap guru sasaran baik melalui  workshop atau pelatihan lagi tentang pendekatan semitifik dan penilaian authentic sehingga guru sasaran betul-betul dapat mengimplementasikannya di sekolah.
Selain itu, hendaknya pemerintah menyediakan dana yang cukup untuk implementasi kurikulum, sehingga dapat membantu sekolah dan guru dalam mengembangkan kreatifitas guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.

Daftar Pustaka
Julhaeni. 2013. Laporan pendampingan Kurikulum 2013 oleh Kepala Sekolah. Dokumen sekolah.
Permendiknas. 2010. Nomor 35. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya. Depdiknas.
Permendikbud. 2013.  Nomor  54 . Tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Permendikbud. 2013.  Nomor 65. Tentang Standar Proses.
Permendikbud. 2013.  Nomor 66. Tentang Standar Penilaian.
Permendikbud. 2013. Nomor 68. Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum  Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Permendikbud. 2013.  Nomor 71. Tentang Buku Teks Pelajaran Layak.
Permendikbud. 2013.  Nomor 81. Tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar