LAPORAN LAPANGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
DI SALAH SATU SMP DI KABUPATEN SERANG
Julhaeni M.M.Pd.
& Asep Suarman, M.Pd.
Abstrak
Tulisan
ini berisi tentang laporan pelaksanaan pendampingan kurikulum 2013 di satu SMP
di Kabupaten Serang. Latar belakang, tujuan pelaksanaan, materi dan sasaran
pendampingan disajikan secara berurutan dan diakhiri dengan laporan hasil
pelaksanaan dan kendalanya. Kesimpulan tentang pelaksanaan kurikulum 2013 dan
rekomendasi yang harus dilakukan menutup tulisan ini.
Keyword: kurikulum 2013, Implementasi, Hasil,
Kendala
Latar Belakang
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan
kurikulum sebelumnya, yang diharapkan menghasilkan insan Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui pendidikan sikap, keterampilan
dan pengetahuan yang terintegrasi sesuai dengan tuntutan tujuan Pendidikan Nasional.
Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan pemikiran tentang tantangan masa depan, abad 21 sebagai abad ilmu pengetahuan, knowedge based society. Kompetensi masa
depan ini diwujudkan dalam 4 (empat) kompetensi inti dan 8 (delapan) standar
Pendidikan Nasional.
Selain itu, ada beberapa pertimbangan
dilaksanakannya kurikulum 2013 ini yaitu tantangan internal, eksternal,
perubahan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum. Tantangan internal
berkaitan dengan realisasi terhadap pencapaian 8 (delapan) standar pendidikan
yakni standar isi, proses, kompetensi, sarana dan prasarana, pengelolaan
standar pembiayaan dan standar penilaian. Ada beberapa standar yang belum
terpenuhi, terutama berkaitan dengan standar pendidik dan tenaga kependidikan
dan standar pembiayaan.
Tantangan eksternalnya adalah adanya harapan dan tuntutan pendidikan pada
sekolah ini yang semakin besar; adanya arus informasi dan komunikasi yang tanpa
batas, yang mengakibatkan banyak isu yang berkaitan dengan ancaman budaya
sekolah, ahlak peserta didik, kebangkitan akan kreasi dan perkembangan
pendidikan yang lebih maju dari luar negeri.
Kurikulum 2013 dikembangkan untuk
mengubah beberapa pola umum pendidikan saat ini yaitu pola pembelajaran yang berpusat
pada guru menjadi yang berpusat pada siswa; pola pembelajaran satu arah menjadi
interaktif; pola pembelajaran terisolasi
menjadi pembelajaran secara jenjang; pola pembelajaran pasif menjadi
pembelajaran aktif mencari, pola belajar
sendiri menjadi kelompok, pola pembelajaran alat tunggal menjadi multimedia, pola
pembelajaran berbasis masal menjadi kebutuhan pelanggan, pola pembelajaran ilmu
pengetahuan tunggal menajdi ilmu pengatahuan jamak, dan pola pembelajaran pasif
menjadi pembelajaran kritis.
Dalam implementasinya kurikulum 2013
dilakukan penguatan
dalam tata kelola berbagai hal diantaranya tata kerja guru yang bersifat
individual di ubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif, penguatan
manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen Kepala Sekolah sebagi pemimpin kependidikan, penguatan
sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
Pelaksanaan pendampingan
implementasi kurikulum 2013 mempunyai tujuan umum dan khusus. Tujuan umumnya adalah
untuk menjamin terlaksananya implementasi kurikulum 2013 secara efektif dan
efesien di SMPN Ini. Sedangkan tujuan khususnya adalah memberikan fasilitas
dalam implementasi kurikulum 2013, memberikan bantuan konsultasi,monitoring, coaching
untuk hal-hal spesifik dalam kelompok dan membantu memberikan solusi dalam
penyelesaian permasalahan yang di hadapi pendidik pada saat implementasi
kurikulum 2013.
Sasaran pendampingan implementasi
kurikulum 2013 adalah guru-guru kelas 7 (tujuh) SMPN Ini yang telah mengikuti Diklat Implementasi Kurikulum
2013 sebanyak 15 orang.
Hasil akhir yang
diharapkan adalah guru-guru dapat menerapkan kurilulum 2013 sesuai dengan
konsep pengelolaan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Selain itu,
diharapkan tersosilisasinya kurikulum 2013 kepada seluruh warga sekolah mulai dari rasionalisasi, elemen perubahan kurikulum
berdasar SKL, KI dan KD dengan berbagai pendekatan sampai dengan strategi
implementasi kurikulum 2013; terimplementasikan kurikulum 2013 sesuai dengan
kaidah, prinsip, makna dan prosedur yang tercakup dalam elemen perubahan kurikulum,
tersusunnya RPP berdasarkan karakteristik dan tuntutan kurikulum 2013,
terciptanya pembelajaran dengan pendekatan dan strategi pembelajaran seperti
tuntutan kurikulum dan terlaksananya pendekatan dan strategi penilaian yang tercantum
dalam kurikulum 2013
PELAKSANAAN (PENDAMPINGAN)
KURIKULUM 2013
Dalam masa
persiapan, hal-hal yang dilakukan dalam pendampingan implementasi kurikulum
2013 adalah konsolidasi/koordinasi, penjadwalan dan penyusunan materi
pendampingan.
Langkah awal dalam
pendampingan kurikulum 2013 adalah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak
diantaranya pengawas Pembina, dewan Guru dan pemangku kepentingan lain (komite
sekolah). Selanjutnya dilaksanakan sosilisasi kegiatan pendampingan
implementasi kurikulum dengan melalui rapat dengan dewan Guru dan Staf TU, komite
sekolah dan dengan orang tua / wali murid kelas 7 (tujuh) sambil mempersiapkan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada pelaksanaan implementasi kurikulum
2013. Selanjutnya disusunlah jadwal kegiatan untuk implementasi kurikulum 2013
adalah yang dimulai Bulan Juli 2013.
Jadwal ini
disusun meliputi kegiatan koordinasi, pemberian materi dan sosialisai,
memberikan bimbingan dalam pembuatan pogram tahunan dan semester, Pemantauan
pembuatan program semester, memberikan bimbingan dalam memahami silabus, buku
guru dan buku siswa, menganalisis silabus, buku guru dan buku siswa, memberi
bimbingan pembuatan RPP, memantau pembuatan RPP,
memberikan bimbingan untuk penyusunan rencana penilaian, memantau pembuatan
rencana penilaian, sosialisasi kegiatan tindak lanjut kurikulum, Bimbingan tentang pendekatan semi fisik,
bimbingan penilaian autentik, pemantauan persiapan rencana tindak lanjut,
pemberian motivasi melalui breefing dan rapat Dinas, menggali kendala berkenaan
pelaksanaan kurikulum 2013, menggali respon pendidik dan tenaga kependidikan,
memfasilitasi pemecahan masalah, penguatan tentang pelaksanaan kurikulum 2013,
melaksanakan observasi terhadap persiapan mengajar dan pelaksanaan pembelajaran
dan memberikan layanan dan konsultasi berkenaan dengan implementai kurikulum.
Materi
pendampingan yang dilakukan terhadap guru kelas 7 (tujuh) mencakup implementasi
konsep kurikulum 2013 yaitu perubahan mindset berkenaan dengan
keterbukaan,keyakinan dan penerimaan terhadap kurikulum 2013, rencana
pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan
saintifik,discovery learning, dan project basded learning dan pelaksanaan
penilaian autentik.
Strategi
pendampingan yang dilakukan adalah berbentuk tatap muka baik melalui observasi
maupun bimbingan personal, diskusi dan tukar informasi baik on line, telpon,
sms, atau email dengan guru sasaran. Teknik yang di gunakan adalah layanan
konsultasi, penyampaian informasi, modeling, mentoring dan coaching
Pelaksaan
pendamingan implementasi kurikulum 2013 ini dilakukan dilakukan pada bulan
Agustus dan September dengan kegiatan sebagai berikut:
1.
Pemantauan
kesesuaian rencana tindak lanjut Guru dengan kondisi nyata sekolah saat ini.
2.
Memberikan
motivasi melalui rapat-rapat dan konsultasi,agar timbul keterbukaan, keyakinan
dan penerimaan guru terhadap kurikulum 2013
3.
Menggali
berbagai kendala berkenaan dengan konsep kurikulum 2013 dalam penyusunan
program pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru.
4.
Menggali
berbagai respon pendidik dan tenaga kependidikan serta orang tua berkenaan
dengan implementasi kurikulum 2013
5.
Memfasilitasi
/ pemecahan masalah terkait dengan kendala yang ada.
6.
Memberikan
penguatan berkenaan dengan keyakinan dan penerimaan Guru terhadap model program,
pelaksaaan dan penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013.
7.
Melakukan
observasi pelaksaaan pembelajaran yang dilakukan Guru, bersama Guru inti dan
pengawas Pembina.
8.
Memberikan
layanan konsultasi, modeling dan coaching
berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan Guru baik
secara langsung maupun tidak langsung.
HASIL PELAKSANAAN (PENDAMPINGAN) KURIKULUM 2013
Kegiatan persiapan implementasi kurikulum 2013 di laksanakan pada tahun ajaran baru 2013/2014
yang di mulai Juli 2013
dengan melakukan inventarisasi sarana dan
prasarana sekolah dan SDM untuk implementasi kurikulum 2013, berdiskusi dengan pembantu Kepala sekolah dan wakil Kepala
Sekolah tentang rencana implementasi kurikulum, menyelenggarakan rapat sosialisasi implementasi
kurikulum dengan guru dan seluruh pengawai sekolah dan melakukan
rapat sosialisasi dengan komite dan orang tua siswa kelas 7 (tujuh).
Dari berbagai
kegiatan tersebut respon terhadap pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 cukup
baik. Hal ini ditunjukan dengan rasa optimis guru dan orang tua atas perubahan
proses dan hasil pendidikan yang lebih baik.
Pemantauan terhadap rencana sekolah
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan breefing, rapat dinas bulanan dan kegiatan
MGMP sekolah yang telah di lakukan pada bulan Juli dan Agustus. Hasilnya adalah
tersusunnya RKS, RKAS dan RKT yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 dan tersusunnya draft kurikulum 2013.
Pemantauan terhadap administrasi guru sasaran dalam hal persiapan mengajar
di antaranya adalah pengecekan
analisis materi dan silabus, analisis buku guru,
analisis buku siswa, program tahunan dan semester, RPP dan program penilaian (ulangan/tes). Hasil pemantauan atas
administrasi guru dapat disimpulkan bahwa hanya
7 dari 15 (46%) guru yang menyelesaikan analisis materi dalam silabus; terdapat 8 dari 15 (53%) guru yang melakukan analisis buku guru; hanya 9 dari 15 (60%) guru yang menyelesaikan analisis buku siswa; sedangkan
untuk pengerjaan program semester, program tahunan, RPP telah
mencapai 100%.
Dalam hal RPP,
komponen yang dipantau, seperti yang diatur pada permendiknas Nomor 35 Tahun
2010, mencakup identitas mata pelajaran, perumusan indikator,
perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media
belajar,
model pembelajaran, sekenario pembelajaran
dan penilaian. Hasil pemantauan RPP disimpulkan
bahwa hanya ada 8 matpel yang memperoleh
nilai 90-98% (amat baik), 5 matpel bernilai 80-88% (baik), 2 matpel bernilai 72
dan 77% (cukup).
Untuk memantau
pelaksanaan RPP, observasi pembelajaran di kelas dilakukan. Komponen-komponen yang diamati adalah apersepsi
dan motivasi, penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan, penguasaan materi
pembelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, penerapan penddikan
scientifik, penerapan tematik terpadu, pemanfaatan sumber pembelajaran /media,
pelibatan peserta didik dalam pembelajaran, penggunaan bahan yang benar dan tepat
dan penutup pembelajaran. Format
penilaian atas pelaksanaan pembelajaran menggunakan format penilaian kinerja
seperti pada permendiknas Nomor 35 Tahun 2010. Hasilnya pemantauan disimpulkan
bahwa hanya 2 orang guru yang mendapat nilai 90% (40 dari 44, kategori amat
baik), 3 orang mendapat nilai 81% (baik), 2 orang mendapat 72% dan 77% (cukup)
dan sisanya mendapat nilai kurang. Dari pengamatan sekilas, guru yang bernilai
kurang adalah mereka latar belakang pendidikannya tidak sesuai dan mereka yang
sudah senior, yang telah terbiasa dengan model pembelajaran ‘tradisional’
dimana guru yang mendominasi.
Selain itu, terdapat
6 komponen yang telah cukup baik dalam implementasikan kurikulum 2013 yaitu penyampaian
kompetensi dan tujuan pembelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang
mendidik, penerapan penddikan scientific, pelibatan peserta didik dalam
pembelajaran, penggunaan bahan yang benar dan tepat dan penutup pembelajaran. Terdapat pula, 4 komponen yang belum
terpenuhi dalam proses pembelajaran kurikulum 2013, yaitu apersepsi dan
motivasi, penguasaan materi pembelajaran, penerapan tematik terpadu dan
pemanfaatan sumber pebelajaran/media. Terdapat 6 komponen yang telah terpenuhi
antar 70-100% yakni penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan, penerapan
strategi pembelajaran yang mendidik, penerapan penddikan scientific, pelibatan
peserta didik dalam pembelajaran, penggunaan bahan yang benar dan tepat dan
penutup pembelajaran.
Ketika
ditelusuri alasan ketidakterlaksanaan RPP, beberapa guru menyatakan bahwa
pelatihan kurikulum tidak tuntas. Materinya kebanyakan berisi workshop. Ketika
mereka bertanya kepada fasilitator (pemateri), mereka tidak mendapat jawaban
yang memuaskan. Mereka banyak mendapat pemahaman justru dari diskusi dengan
peserta pelatihan lain.
Selanjutnya,
dilakukan kegiatan penguatan implementasi kurikulum 2013 melalui MGMP,
rapat-rapat Pembina, briefing dan pendampingan oleh pengawas Pembina dan LPMP. Kegiatan
pendampingan yang dilakukan oleh sekolah adalah pemberian motivasi melalui
rapat-rapat pembinaan yang dilakukan tiap bulan dan briefing guru setiap minggu
untuk menggairahkan semangat kerja guru dan pegawai. Dilakukan pula pemberian
materi oleh kepala sekolah dan guru inti terhadap materi-materi yang dianggap
penting seperti pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Pendampingan oleh
pengawas adalah penggalian masalah-masalah yang dihadapi oleh guru sasaran,
kemudian didiskusikan bersama sehingga dapat mengurangi beban permasalahan guru
sasaran. Sedangkan pendampingan oleh LPMP dilakukan sekali melalui instrument
untuk menggali masalah-masalah dan hambatan-hambatan yang di alami oleh guru
sasaran.
KENDALA
Dari pelaksanaan
pendampingan implementasi kurikulum 2013 banyak kendala-kendala yang di hadapi
oleh sekolah, guru dan siswa. Kendala yang di hadapi sekolah adalah terbatasnya
sarana dan prasarana sekolah sehingga implementasi kurikulum 2013 kurang
maksimal, daya dukung pendanaan yang kurang sehingga sulit untuk mengembangkan
kreatifitas guru. Kurangnya pemahaman kepala sekolah terhadap penguasaan konsep
kurikulum 2013, sehinga mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan dan
mengembangkan kurikulum 2013.
Kendala yang di
hadapi guru adalah masih adanya beberapa guru yang belum paham tentang
implementasi kurikuluim 2013, sehingga belum berbuat banyak. Guru-guru pemula atau
honorer masih kesulitan dalam mengembangkan teknik pendekatan, metode yang di
tuntut oleh kurikulum 2013. Keterbatasan media dan sumber pelajaran pun membuat
guru sulit mengembangkan kreatifitas. Selain itu, tidak semua guru memiliki dan
mampu menggunakan TIK sehingga sangat membatasi implementasi kurikulum. Sebagian
guru masih belum paham tentang pendekatan semitifik dan penilaian authentic dan
adanya buku Guru dan Buku siswa tidak sesuai dengan silabus kurikulum 2013.
Kendala yang
dihadapi siswa adalah belum terbiasanya belajar kelompok sehingga ada siswa
yang mendominasi dan ada yang kurang peduli. Masih banyak siswa masih pasif
dalam mencari tahu, padahal tuntutan kurikulum 2013 adalah siswa aktif mencari.
Ini mungkin akibat pembiasaan di SD yang biasa diberitahu. Dan karena terbatasan
media yang di tampilkan guru, siswa Nampak kurang antusias dan kurang senang dengan
pembelajaran.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kurikulum 2013
di SMPN Ini telah tersosialisasi kepada
seluruh warga sekolah dengan respon yang cukup baik.
Dalam implementasi
kurikulum 2013, administrasi pembelajaran guru cukup baik namun masih ada
komponen yang kurang mendapat perhatian guru yaitu analisis materi dalam
silabus, analisis buku guru dan analisis buku siswa. Hal ini mungkin disebabkan
kurangnya keterampilan dari beberapa orang guru. Dalam RPP, guru telah
mempunyainya sesuai dengan karakteristik kurikulum, walaupun RPP tersebut
disusun secara kolaboratif.
Dalam hal proses
pembelajaran, masih 53% guru sasaran yang telah mengimplementasikan kurikulum
2013, baik strategi maupun pendekatan yang telah di terapkan, dan 47% belum
maksimal. Hal ini disebabkan masih lemahnya pemahaman sebagian
guru terhadap kurikulum 2013, sehingga mudah terjebak oleh pola kebiasaan lama
dengan dominasi guru.
System penilaian
autentik belum dapat di pantau secara keseluruhan tetapi penilaian proses sudah
mulai diterapkan.
Berdasarkan
hal-hal di atas, direkomendasikan bahwa pendampingan implementasi kurikulum
2013 terus dilakukan dan paling tidak harus di pantau dalam kurun waktu satu
tahun, sehingga dapat dilihat hasilnya. Penguatan implementasi kurikulum perlu
dilakukan kembali oleh pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan
terhadap guru sasaran baik melalui workshop atau pelatihan lagi tentang
pendekatan semitifik dan penilaian authentic sehingga guru sasaran betul-betul
dapat mengimplementasikannya di sekolah.
Selain itu, hendaknya
pemerintah menyediakan dana yang cukup untuk implementasi kurikulum, sehingga
dapat membantu sekolah dan guru dalam mengembangkan kreatifitas guru dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013.
Daftar Pustaka
Julhaeni.
2013. Laporan pendampingan Kurikulum 2013
oleh Kepala Sekolah. Dokumen sekolah.
Permendiknas.
2010. Nomor 35. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Dan Angka
Kreditnya. Depdiknas.
Permendikbud. 2013. Nomor 54 . Tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Permendikbud. 2013. Nomor 65. Tentang Standar Proses.
Permendikbud. 2013. Nomor 66. Tentang Standar Penilaian.
Permendikbud. 2013. Nomor 68. Kerangka
Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Permendikbud. 2013. Nomor 71. Tentang Buku Teks Pelajaran Layak.
Permendikbud. 2013. Nomor 81. Tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar